4 Hal yang Menjadi Perusak Hasil Optimasi SEO
Pada dasarnya tujuan dari melakukan optimasi SEO adalah agar blog/website yang dioptimasi dapat masuk ke halaman pertama Google dengan kata kunci tertentu. Hal ini membuat banyak orang, terlebih mereka yang berada dalam dunia bisnis online memanfaatkan hal ini untuk membantu meningkatkan profit dari penjualan barang/jasa melalui optimasi SEO yang dilakukan pada websitenya.
Tak jarang banyak sekali para pakar SEO, jasa konsultan marketing & perusahaan digital agency Indonesia berlomba-lomba menawarkan teknik SEO terbaik yang dimilikinya.
Bukan sesuatu yang sulit untuk melakukan SEO, asalkan mengetahui panduan Google, serta berbagai teknik melakukan optimasi baik secara on-page ataupun off-page, walaupun kamu masih awam sekalipun kamu juga bisa melakukannya.
Namun ada beberapa hal khusus yang tak disadari, hal ini ada kaitannya urusan teknis pada coding website sehingga tak jarang ketika banyak orang mengeluhkan mengapa optimasi yang dilakukan tak kunjung membuahkan hasil/mengapa keyword yang telah dioptimasi tidak juga muncul di halaman 1 Google.
Itu karena mereka melewatkan beberapa hal berikut ini.
1. Desain yang Tidak Mobile-Friendly/Responsive
Pada tahun 2015, Google telah meluncurkan algoritma yang bernama Algoritma Mobilegeddon. Algoritma ini menyasar pada website yang tidak responsive pada mobile.
Kenapa harus mobile?
Karena Google juga menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan mereka sadar bahwa smartphone merupakan satu-satunya alat komunikasi yang banyak digunakan, mereka bisa mengakses internet dari mana saja dan kapan saja hanya menggunakan smartphone.
Untuk itulah website/blog yang belum responsive hasil optimasi SEO-nya juga akan sangat sulit untuk bisa masuk halaman 1 Google.
2. Kecepatan Loading Harus Diperhatikan
Tidak bisa dipungkiri bahwa website yang memiliki loading yang lama saat diakses tentu akan pembuat user naik pitam. Untuk itulah faktor kecepatan loading suatu situs wajib diperhatikan bahkan tidak boleh terlalu lama.
Kamu bisa mencoba mengukur kecepatan loading website/blog menggunakan https://gtmetrix.com atau Google PageSpeed Insight.
3. Konten yang Asal-Asalan dan Copas
Ingat Google itu adalah mesin pencari yang memfilter begitu banyak website untuk memberikan hasil terbaik pada informasi yang dicari. Jadi jika kamu tidak benar-benar fokus menyediakan konten yang baik jangan harap website yang dioptimasi bisa masuk halaman 1 Google
Apalagi jika kamu hanya menulis ala kadarnya/sejadinya, maka Google akan melewatkan website kamu meskipun telah dioptimasi dengan baik. Google akan memilih website lain yang lebih relevan dengan konten yang baik tentunya, hal ini sesuai dengan tujuan dibuatnya Algoritma Google Panda yang berfokus pada low-quality content.
Google juga tidak menyukai duplicate content/copas, sebaiknya hindari hal ini dan mulailah menulis dengan orientasi bisa memberikan manfaat pada para pembaca.
4. Terlalu Berlebihan Melakukan Optimasi SEO
Sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik, begitu juga dengan optimasi SEO yang berlebihan.
Mengapa demikian?
Hal ini dilakukan Google untuk mengurangi jumlah spammer yang secara terus-menerus dalam mencari link (melakukan optimasi melalui teknik link-building, PBN, tuker link, dll)
Jika kamu termasuk melakukan salah satu hal di atas maka dari sekarang sudahi saja dan jangan dilanjutkan. Algoritma Google saat ini sudah sangat cerdas dan saat kamu berusaha mengakalinya dengan cara-cara yang kotor, hal itu sudah tidak akan lagi berguna dengan hadirnya Algoritma Google Penguin dan Google Fred.
Jadi sudah tahu di mana salahnya? Jika memang ada faktor teknis yang belum terpenuhi dari website/blog kamu, segeralah perbaiki agar optimasi SEO yang kamu lakukan bisa maksimal. Ingat selalu patuhi aturan yang diberikan oleh Google itu sendiri dan jangan pernah melanggarnya, kamu akan tahu akibatnya nanti!